Kehidupan kata orang
begitu sempurna dikelilingi oleh orang- orang tercinta. kehidupan seperti
panggung perwayangan, kita bertugas sebagai wayang dan tuhan sebagai dalang
yang mengatur dan mengetahui kedepan cerita hidup ini. Kehidupan begitu indah
ketika pelangi datang terhenti setelah hujan turun, yang artinya bahwa hujan
yang turun bayangkan itu kamu yang sedang menangis dan tangisan mu telah
terdengar oleh banyak orang dan kamu berjanji akan seperti pelangi yang penuh
warna dan mampu merubah kearah yang baik.
Namun tidak bagiku semua hilang tanpa garis,tanpa titik, dan tanpa jejak yang bisa terungkap. Sebut saja
aku sang pecundang kehidupan yang lari dari tangggung jawab yang lari dari
pentas kehidupan untuk bisa menghidupi
diri sendiri. Nama ku YUNI AMALIA PRASHELLA orang biasa memanggilkuYUNI , AMAL
bahkan SHELLA.
Masa lalu yang
menyimpan beribu cerita yang kelam dalam hidup ku. Caci maki kehidupan sudah
garing terdengar ditelinga ini. Ketika
aku berfikir bahwa hidup adalah kenyataan hari ini bukan besok ataupun lusa,
aku tersentak mengikuti alur hari ini tanpa berfikir untuk sebuah masa depan.
Aku seperti tercambuk dalam luka yang begitu dalam penyesalan kehidupan.
Jalan yang selalu aku
tapaki oleh kaki yang penuh dengan dosa sudah hilang menjadi album kenangan .
Pergaulan yang membawa aku seperti orang yang tidak pernah mengenal salah,
melawan orang – orang yang lebih tua dari ku, membentak orang-orang yang lebih
tua dariku, yaitu kakak dan ibu ku sendiri.
Memang aku selalu
senang karena apa yang aku lakukan semuanya bener menurutku tapi tidak menurut
ibuku. Ibu selalu mengekak apa yang aku lakukan harus dijauhkan dan tidak boleh
menyentuhnya kembali. Awal semua hanya mencoba tetapi lama kelamaan menjadi
ketagihan seperti orang sakit selalu ada obatnya.
Aku seperti orang
bodoh, terjebak dalam rayuan manis teman- teman ku sendiri, tidak ada kata yang
terucap dari bibir manis ku untuk menolak. Semua sudah tau apa akibat dari
benda itu benda dimana orang tidak mau menyentuhnya karena dia tau bahayanya.
Jarum sunting, alat hisap dan pil- pil berwarna menjadi sarapan setiap hariku.
Bersenang- senang dalam kehidupan, berfoya-foya dalam hiburan malam seperti
tidak mengenal waktu dan tidak mengenal masa depan.
Hingga akhirnya disuatu
hari yang tidak ada yang mengetahui tuhan berbicara lain tentang kehidupan
sebenarnya. Sebuah sirena, sebuah pakaian dinas memprogoki kita semua sedang
memakai. Alhasil semua terjaring razia yang memang membuatku merasa menyesal
seumur hidup. Tidak ada cara lain selain ku bilang ibu, ayah dan kakak karena
hanya dia yang bisa membuatku selamat dari jurang kehancuran.
Aku tersadar dalam 1
detik, 1 menit, 1 jam, dan 1 hari kita bernafas adalah ancaman. Sesudah hari
itu aku mau menjadi kebanggan keluarga ku tanpa ada lawanan dari diri aku
sendiri. Merubah semua masa kelam yang begitu kejam. Lembaran baru yang bersih
suci tertulis “semua itu adalah bagian
masa lalu, masa lalu yang membuat aku ingin berubah terus mengenal masa depan,
dan tanpa ada masa lalu aku tidak bisa seperti sediakala diasaat aku masih suci
belum ternoda” aku simpan didalam hati yang kembali suci.
Semua
sudah kembali seperti SHELLA yang dulu kala yang masih suci dan belum ternoda.
Kehidupan yang sebenarnya adalah dimulai dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar